Cari Blog Ini

29 Maret 2015

Tugas konsep pembelajaran pedagogi kelompok 2

Konsep Pembelajaran Kel 2 Pedagogi
Muhammad Rizki Nugroho (11-062)
Eka Sartika (12-007)
Riza Indri Sri Metami Barus (12-011)
Nisya Aspasia. P (12-093)
PERENCANAAN
Program pembelajaran : Berhitung sambil bermain.
Landasan Teori: Berhitung.
Perkembangan kognitif menggambarkan bagaimana pikiran anak berkembang dan berfungsi untuk dapat berpikir. Perkembangan kognitif adalah gabungan dari kedewasaan otak dan sistem saraf, serta adaptasi dengan lingkungan. Semua anak memiliki pola perkembangan kognitif yang sama melalui empat tahapan Piaget (Slamet Suyanto, 2005:53), yaitu:
a. Sensorimotor (0-2 tahun), pada tahap ini anak lebih banyak menggunakan gerak refleks dan inderanya untuk berinteraksi dengan lingkungan disekitarnya. Anak pada tahap ini peka dan suka terhadap sentuhan yang diberikan dari lingkungannya. Pada akhir tahap sensorimotor anak sudah dapat menunjukan tingkah laku intelegensinya dalam aktivitas motorik sebagai reaksi dari stimulus sensoris.
b. Praoperasional (2-7 tahun), pada tahap ini anak mulai menunjukan proses berpikir yang lebih jelas di bandingkan tahap sebelumnya, anak mulai mengenali simbol termasuk bahasa dan gambar
c. Konkret operasional (7-11 tahun), pada tahapan ini anak sudah mampu memecahkan persoalan sederhana yang bersifat konkrit, anak sudah mampu berpikir berkebalikan atau berpikir dua arah, misal 3 + 4 = 7 anak telah mampu berfikir jika 7 – 4 = 3 atau 7 – 3 = 4, hal ini menunjukan bahwa anak sudah mampu berpikir berkebalikan.
d. Formal operasional (11 tahun ke atas), pada tahap ini anak sudah mampu berpikir secara abstrak, mampu membuat analogi, dan mampu mengevaluasi cara berpikirnya.
Berdasarkan hal tersebut tampak bahwa perkembangan anak bersifat kontinyu dari tahap ke tahap dan tidak terputus. Pada tiap anak berbeda-beda dalam mencapai suatu tahapan, terkadang batas antara tahap satu dengan tahap lainnya tidak begitu terlihat.
Anak usia TK berada pada tahap praoperasional (2-7 tahun). Istilah praoperasional menunjukan pada pengertian belum matangnya cara kerja pikiran. Pemikiran pada tahap ini masih kacau dan belum terorganisasi dengan baik (Santrock, 2002:251). Pada tahap usia ini sifat egosentris pada anak semakin nyata.
Adapun ciri-ciri berpikir pada tahap praoperasional Rita Eka Izzaty, dkk, (2008:88), diantaranya:
a. Anak mulai menguasai fungsi simbolis, anak telah mampu bermain pura-pura dan kemampuan berbahasanya semakin sistematis.
b. Anak suka melakukan peniruan (imitasi) dengan apa yang dilihatnya. Peniruan ini dilakukan secara langsung maupun tertunda, yang dimaksud peniruan yang tertunda adalah anak tidak langsung meniru tingkah laku orang yang dilihatnya melainkan ada rentang waktu beberapa saat baru menirukan.
c. Cara berpikir anak yang egosentris, dimana anak belum mampu untuk membedakan sudut pandang seseorang dengan sudut pandang orang lain. Anak masih menonjolkan “aku” dalam setiap keadaan.
d. Cara berpikir anak yang centralized, yaitu cara berpikir anak masih terpusat pada satu dimensi saja. Contoh, seorang anak dihadapkan pada dua gelas yang diisi air berbeda, yang satu air putih dan yang satu air teh dengan volume yang sama antara air putih dan air teh sehingga terlihat sejajar atau sama banyak, jika anak ditanya apakah air putih dan air teh sama banyak? Anak akan menjawab “ya”, kemudian anak diminta menuang air putih tersebut ke dalam gelas yang lain yang ukurannya lebih lebar sehingga jika dituang air putih terlihat lebih sedikit. Anak ditanya lebih banyak yang mana antara air putih dan air teh? anak akan menjawab lebih banyak air teh daripada air putih karena air teh lebih tinggi dari air putih. Dalam hal ini anak tidak memikirkan lebar gelas yang digunakan tetapi hanya memperhatikan tinggi air jika disejajarkan. Cara berfikir yang seperti ini dikatakan belum menguasai gejala konservasi.
e. Berpikir tidak dapat dibalik, operasi logis anak belum dapat dibalik. Pada tahap ini anak belum dapat berpikir berkebalikan (reversibel) atau berpikir dua arah, contoh anak memahami jika 4 + 2 = 6, namun anak belum dapat memahami jika 6 – 2 = 4 atau 6 – 4 = 2 (Slamet Suyanto, 2005:65)
f. Berpikir terarah statis, anak belum dapat berpikir tentang proses terjadinya sesuatu.
3. Penjelasan :  Kami ingin memberikan Pelajaran dengan konsep belajar sambil bermain dimana disini dikhususkan untuk belajar berhitung dengan metode menggunakan alat bantu seperti kertas yang akan menyurapai hewan sehingga anak-anak akan lebih tertarik dengan hewan tersebut.
Subjek : 3 orang anak TK yang berusia 4-6 tahun
Lokasi : Jl. Universitas
Waktu :
Rabu, 1 April 2015
Kamis, 2 April 2015
Sabtu, 4 April 2015
Durasi Kegiatan : 90 menit untuk petemuan 1 dan 2,120 meit untuk pertemuaan 3
Rencana Kegiatan
Rabu, 01 April 2015 {pertemuaan 1}
• 80.00-08.15 Perkenalan
• 08.15-08.45 Belajar berhitung
• 08.45-09.00 Tanya jawab tentang berhitung
• 09.00-09.15 Games
• 0915-09.30 Sayonara
Kamis, 02 April 2015 {pertemuaan 2}
• 80.00-08.15 Ice breaking
• 08.15-08.45 Belajar berhitung
• 08.45-09.00 Tanya jawab tentang berhitung
• 09.00-09.15 Games
• 0915-09.30 Sayonara
Sabtu, 04 April 2015 {pertemuaan 3}
• 80.00-08.15 Opening
• 08.15-08.45 Belajar berhitung
• 08.45-09.00 Ice Breaking
• 09.00-09.20 Tanya jawab tentang berhitung
• 09.20-09.45 Games
• 09.45-10.00 Penutupan
Media :
Alat tulis
Buku Cerita
HP/ Tab
Buku tulis
Origami
Alat bantu hitung
Perincian Biaya
Origami : Rp 10.000,-
Buku Tulis : Rp 5.000,-
Alat Tulis : Rp. 5.000,-
Jumlah : Rp 20.000,-
Hari pertama (01 April 2015)
Ongkos : -
Reward :Rp 5000/anak (susu+roti)
Jumlah : Rp 15.000
Hari kedua (02 April 2015)
Ongkos :
Reward :Rp 5000/anak (susu+roti)
Jumlah : Rp 15.000
Hari ketiga (04 April 2015)
Ongkos : -
Reward :Rp 5000/anak (susu+roti)
Jumlah : Rp 15.000
TOTAL : Rp 45.000
Total Keseluruhan Rp 45.000 + Rp 20.000,- = Rp 65.000,-
Pelaksanaan : Di laksanakan oleh semua anggota kelompok yang akan dibagi dalam pembagian peran masing-masing anggota kelompok akan mendapatkan peran serta yang sama dalam setiap kegiatan
Sebelum melakukan kegiatan tersebut kami terlebih dahulu mencari 3 orang anak yang sesuai dengan kriteria yang kami butuhkan (anak-anak yang berusia 4-6 tahun). Kemudian kami memberitahu tentang kegiatan yang ingin kami lakukan kepada orangtua dan guru dsari si anak dan meminta izin kepada mereka untuk melakukan kegiatan yang kami maksud. Setelah mendapat izin Kami akan melaksanakan kegiatan pertama kali pada hari Rabu, 01 April 2015. Dimulai dengan perkenalan terlebih dahulu, lalu dilanjutkan dengan belajar berhitung, tanya jawab, games, dan yang terakhir sayonara. Kegiatan berikutnya kami laksanakan pada hari Kamis 02 April 2015. Dimulai dengan kegiatan ice breaking agar anak-anak merasa lebih semangat, dilanjutkan dengan Belajar berhitung , tanya jawab, games, dan sayonara. Di hari ke 3 hari sabtu 04 april 2015 kami memulai dengan opening dengan menanyakan kabar, setelah itu belajar berhitung, kemudian ice breaking untuk penyemangat si anak setelah itu Tanya jawab lalu games kemudian terakhir penutup.
Dalam sesi perkenalan kami melakukan pendekatan kepada anak agar mereka tertarik untuk mendengarkan cerita, kami memulainya dengan memperkenalkan diri terlebih dahulu, kemudian menanyakan nama mereka atau hal-hal yang bersangkutan dengan diri mereka. Kegiatan Berhitung kami lakukan dengan menunjukkan gambar terlebih dahulu sebagai pengantar, kemudian kami menceritakannya. Di tengah-tengah penjelasan kami menyelipkan hitungan pada si anak. Kegitan tanya jawab kami lakukan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman anak tentang alur cerita dan hitungan yang akan kami lakukan seperti penambahan atau pengurangan yang sesuai dengan pembelajaran yang ada yang didapat. Games yang kami lakukan bertujuan untuk membuat anak merasa gembira dan bersemangat. Ice breaking kami lakukan untuk membuat anak menjdi lebih rileks sebelum mendengarkan belajar serta mengurangi rasa bosan ketika belajar. Dalam kegiatan penutup kami mengajak anak untuk bernyanyi bersama dan memberikan reward kepada anak-anak tersebut sebagai tanda terimakasih.
Peran / Tugas Anggota :
Rabu, 01 April 2015
Perkenalan : Seluruh anggota kelompok.
Pengajar : Muhammad Rizki Nugroho
Games : Nisya Aspasia & Eka Sartika
Dokumentasi : Riza Indri Sri Metami Barus
Kamis, 02 April 2015
Perkenalan : Seluruh anggota kelompok.
Pengajar : Nisya Aspasia
Games : Riza Indri Sri Metami Barus & Eka Sartika
Dokumentasi : Muhammad Rizki Nugroho
Sabtu, 04 April 2015
Pengajar : Riza Indri Sri Metami Barus
Games : Muhammad Rizki Nugroho & Nisya Aspasia
Dokumentasi : Eka Sartika


Penutup : Seluruh anggota kelompok

25 Maret 2015

Revisi Tugas Proyek kelompok ANDRAGOGI

RANCANGAN PEMBELAJARAN ANDRAGOGI
KELOMPOK 8 :
RizaIndri Sri Metami Barus    (12-011)
Triana Hamidah                        (12-017)
Agita Nova Purba                      (13-044)
Yolanda Maranatha                   (13-080)
M. Firman Akbar                        (13-088)
Andrie Syahreza                        (13-096)


JUDUL : BA2BAKI (BYE BYE BAU KAKI)


LATAR BELAKANG :
Di era modern sekarang ini, memaksa kita untuk bergerak pada peradaban yang semakin maju dan canggih. Aktivitas yang kita lakukan pun bergerak kian cepat dengan hadirnya berbagai teknologi canggih. Meskipun demikian, interaksi dengan orang lain secara langsung merupakan hal yang fundamental dalam berbagai hal di dunia, apakah itu pekerjaan maupun sekedar kopi darat.
Kemajuan peradaban manusia  juga mendorong munculnya inovasi-inovasi baru dalam hal sandang, papan dan pangan. Berbagai makanan yang muncul mulai dari makanan cepat saji hingga makanan alami menyehatkan, arsitektur bangunan serta perabot rumah tangga yang kian menawan juga menambah kenyamanan ketika berada dirumah. Pakaian yang kian bervariasi pun kini menjadi kebutuhan bagi manusia, mulai dari baju, aksesoris hingga sepatu.
Tidak bisa kita pungkiri, sepatu bukan lagi hal yang terkesan kaku jika dikenakan. Kemunculan model-model baru semakin memperkuat image sepatu sebagai outfit yang harus dimiliki setiap orang. Berbagai profesi di dunia mengharuskan kita untuk mengenakan sepatu baik yang di dalam ruangan seperti kantor, sekolah, universitas  maupun yang di lapangan.  Tak hanya professional yang mengenakan sepatu saat mereka bekerja. Para kalangan muda juga tak jarang mengenakan sepatu saat mereka sedang mengunjugi teman-teman atau sekedar nongkrong. Namun, tahukah kita bahwa sepatu juga dapat mempengaruhi aktivitas kita sehari-hari?
Sepatu biasanya kita kenakan dalam waktu yang cukup lama, bisa mencapai  8 sampai 12 jam dalam sehari bahkan lebih. Kaki yang biasa kita tutup dengan sepatu ternyata bisa menimbulkan berbagai permasalahan baik kebersihannya, kesehatannya, dan keindahannya. Ada beberapa masalah dengan kaki yang umum dialami oleh kita, misalnya, telapak kaki pecah-pecah, kuku kaki yang kotor bahkan aroma kaki yang tidak sedap.
Aroma kaki yang tidak sedap atau yang sering kita sebut dengan bau kaki (bromhidorsis) merupakan kondisi yang sangat mengganggu penampilan dan orang-orang disekitar kita yang menciumnya. Sebelumnya kita hanya mengira bau kaki disebabkan oleh keringat atau sepatu dan kaos kaki yang kotor. Tapi terkadang sering mengganti kaos kaki juga masih saja timbul bau pada kaki.
Keringat, sebenarnya tidak menimbulkan bau kaki karna keringat hanya tersusun oleh mineral (Na, Cl, dan k), tetapi keringat dapat berubah menjadi bau akibat adanya bakteri yang bercampur dengan keringat pada kulit kaki. Bakteri pada kulit kaki kita dapat menguraikan lemak dan protein dalam keringat kita menghasilkan senyawa asam. Nah, senyawa asam inilah yang menyebabkan bau tidak sedap pada kaki kita. Sebenarnya bau itu dapat menguap dan hilang dengan cepat saat bakteri menguraikan lemak dan protein pada kulit kita seperti pada tangan. Tetapi karena terhalang oleh kaos kaki kita maka tidak dapat menguap dengan cepat ke udara. Inilah yang menyebabkan timbulnya bau kaki.
Bau kaki yang muncul, juga menyebabkan munculnya bau tidak sedap pada sepatu. Kita sering terpaku pada munculnya bau kaki tanpa memperhatikan kebersihan sepatu yang kita kenakan sehari-hari. Seringkali kita berusaha untuk setiap hari membersihkan kaki, mengganti kaus kaki namun tetap saja masih mencium aroma tidak sedap. Hal ini dikarenakan masih terdapat bakteri yang menimbulkan bau di sepatu kita. Oleh sebab itu, kelompok ingin mengajukan sebuah gagasan pembelajaran untuk menghilangkan aroma yang tidak sedap pada sepatu dengan menggunakan bahan-bahan yang mudah didapat seperti serbuk teh dan bedak.
Diharapkan, melalui pembelajaran ini para pembelajar dapat mengatasi permasalahan munculnya bau sepatu dan dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

TUJUAN :
·         memberikan pengetahuan mengenai permasalahan kaki baik kebersihannya, kesehatannya, dan keindahannya
·         memberikan pengetahuan mengenai pengaruh sepatu terhadap kebersihan, kesehatan dan keindahan kaki
·         Memberikan pembelajaran cara menghilangkan bau tidak sedap pada kaki dan sepatu

METODE PEMBELAJARAN :
Adapun metode pembelajaran dilakukan dengan teknik presentasi oleh kelompok mengenai permasalahan kaki dan penanggulangannya. Serta metode praktik langsung yang dibimbing oleh fasilitator dan dilakukan oleh seluruh partisipan dalam bentuk kelompok-kelompok kecil yang dikategorikan berdasarkan model sepatu yang dikenakan.

Waktu yang dibutuhkan selama proses pembelajaran berkisar 30 menit.
·         Presentasi           : 20 menit
·         Praktik                  : 10 menit


PELAKSANA :
·         Presenter
-          Agita Nova Purba
-          Yolanda Maranatha
·         Fasilitator
-          M. Firman Akbar
-          Andrie Syahreza
-          Riza Indri
-          Triana Hamidah
·         Dokumentasi
-          Yolanda Maranatha
·         Partisipan
-          semua mahasiswa/i mata kuliah andragogi Fakultas Psikologi USU tahun 2015
-          bukan anggota kelompok 8
-          mengenakan sepatu

A.      Mengurangi Bau pada Kaki
CARA:
1.       Mencuci kaki dengan sabun anti bakteri.
2.       Gunakan bedak bayi pada kaki sebelum memakai kaos kaki dan sepatu.
3.       Jangan membiasakan memakai kaos kaki yang sama selama berhari-hari (ganti kaos kaki setiap hari).
4.       Menggunakan sepatu yang memiliki ‘ventilasi’.
5.       Pilih kaos kaki yang terbuat dari bahan katun atau bahan yang menyerap keringat.
6.       Gunakan anti-perspirant pada kaki Anda.
7.       Usahakan menggunakan sepatu secara bergantian.
8.       Tinggalkan sepatu yang telah dipakai selama 24 jam atau lebih untuk mengeringkannya sebelum dipakai kembali.

B.      Mengurangi Bau pada Sepatu
ALAT DAN BAHAN :
1.       Teh celup
2.       Bedak bayi
3.       Bubuk kopi
4.       Koran
5.       Kertas tisu

CARA KERJA:
1.       Menggunakan teh celup
-          Letakkan teh celup yang masih baru ke dalam sepatu.
-          Tinggalkan dalam satu malam.
2.       Menggunakan bedak bayi
-          Taburkan bedak bayi ke dalam area sepatu.
-          Tinggalkan dalam satu malam.
3.       Menggunakan bubuk kopi
-          Masukkan bubuk kopi ke dalam kertas tisu.
-          Letakkan bungkusan kopi ke dalam sepatu.
-          Biarkan dalam satu malam.
4.       Menggunakan koran
-          Bungkus sepatu dengan koran, usahakan rapat agar bau terserap oleh koran.
-          Letakkan sepatu di tempat yang dingin selama satu malam.
DANA :
-          Teh celup                              : Rp10.000
-          Bedak bayi                            : Rp15.000
-          Bubuk Kopi                           : Rp10.000
-          Kertas Tisu                            : Rp10.000
-          Koran                                      : Sumbangan
HASIL  :
1.       Diharapkan para peserta dapat mengaplikasikan cara mengurangi bau kaki di rumah masing-masing.
2.       Diharapkan cara yang didemonstrasi oleh kelompok dapat secara efektif membantu peserta dalam mengurangi bau kaki.

18 Maret 2015

Tugas Andragogy kelompok 8

SEMPURNA
(Sayur Enak Menyehatkan Penuh Warna)
Kelompok 8:
Agita Nova Purba (13-044)
Riza Indri Sri Metami Barus (12-011)
TrianA Hamidah     (12-017)
Yolanda Maranatha (13-080)
M. Firman Akbar (13-088)
Andrie Syahreza (13-096)

Latar Belakang
Seiring perkembangan jaman, segala jenis makanan seperti junk atau fast food semakin merajalela. Hal ini membuat pola hidup masyarakat, terkhususnya mahasiswa, menjadi tidak sehat. Bisa kita lihat dalam kehidupan sehari-hari pada mahasiswa, makanan instan menjadi pilihan utama untuk dikonsumsi sehari-hari tanpa memikirkan kandungan yang ada di dalamnya. Alasan lain dalam mengonsumsi makanan instan tersebut selain cepat, makanan ini harganya terjangkau. Itulah sebabnya mengapa makanan tidak sehat sangat akrab dengan kalangan mahasiswa.
Selain karena kebiasaan mengkonsumsi makanan cepat saji, mahasiswa juga cenderung jarang dan bahkan tidak menyukai untuk mengkonsumsi sayur-sayuran. Dimana kita tahu bahwa sayur-sayuran merupakan sumber utama vitamin bagi tubuh manusia. Walaupun sayur dapat diganti dengan konsumsi beberapa suplemen yang sama kandungan vitaminnya, sayur-sayuran memberikan manfaat tambahan dari serat yang dimilikinya. Serat bermanfaat dalam melancarkan pencernaan, membuat kulit cerah, menambah energi tubuh, serta memperkuat antibodi yang ada dalam tubuh.
Mahasiswa terkadang tidak peduli terhadap penyakit-penyakit yang mungkin muncul dari kebiasaan buruk tersebut. Sebagai contoh, jika tubuh kekurangan antibodi, tubuh menjadi sangat rentan terhadap penyakit mulai dari penyakit yang ringan seperti influenza sampai pada penyakit yang berat seperti hepatitis. Secara finansial, biaya yang akan dikeluarkan untuk pengobatan cenderung lebih besar daripada biaya yang akan dikeluarkan untuk gaya hidup sehat.
Permasalahan ini, jika dilihat dari kacamata andragogi dapat dibahas dalam konsep khit-pen. Konsep Khit-pen ini merupakan program-program pendidikan luar sekolah di Thailand. Khit-pen berarti mampu berfikir. Konsep Khit-pen berfikir secara kritis dan kecakapan memecahkan masalah.” Konsep tersebut dipahami sebagai pendekatan untuk melakukan proses belajar mengajar. Konsep Khit-pen ini didasari oleh filsafat budha. Pertama, hidup adalah penderitaan. Kedua penderitaan itu dapat diatasi, ketiga mengatasi penderitaan.” Bila ada permasalahan, bisa dicari solusinya, tapi sebelum itu sumber penderitaan harus diidentifikasi, dan kemudian baru mencari cara pemecahan yang baik. Konsep Khit-pen di kembangkan menjadi 4 dasar strategi.
Strategi pertama, sebelum merancang kurikulum, terlebih dahulu menentukan apa yang menjadi kebutuhan belajar dari peserta didik. Dalam penerapan strategi ini melakukan inventarisasi kebutuhan belajar mengajar. Stategi kedua, merencanakan satuan-satuan pelajaran dan proses-proses diskusi sedemikian rupa, sehingga setiap pertemuan (sesion)memberikan kesempatan untuk berlatih dalam pemecaham masalah. Melalui pemecahan peserta didik ternyata mengembangkan kemampuan kritis, berkaitan dengan keadaan-keadaan dalam kehidupannya sehari-hari atau fenomena sosial lainnya. Mereka telah mempunyai pengalaman yang dapat mereka sumbangkan dalam diskusi tersebut. Dalam diskusi, peserta didik bisa menuangkan demikiran pemikirannya. Mengasah kepercayaan dirinya dengan demikian, setiap satuan pelajar memberikan tekanan kepada warga belajar, untuk mengambil langkah pemecahannya. Dalam pendekatan tersebut tidak ada peserta didik diam atau tidak mengeluarkan pendapat karena mereka akan mengeluarkan masalah mereka sehari-hari. “ Dan pemecahan-pemecahan masalah itu, dicari dikembangkan sendiri oleh pesera didik, dan tidak dipaksakan kepada mereka oleh kurikulum.
Melalui konsep ini, kelompok berupaya untuk mensosialisasikan beberapa menu makanan dan minuman menarik yang berbahan dasar sayur-sayuran dan buah-buahan yang mudah untuk dibuat. Adapun menu makanannya adalah:
Nugget Sayur
Smoothies Sayur
Yang menjadi bahan utama dari menu makanan tersebut adalah sayur bayam, jeruk, pisang dan stroberi. Faktanya, bayam memiliki berbagai kandungan nutrisi yang di butuhkan oleh tubuh. Berbagai nutrisi dan vitamin yang terkandung dalam bayam yaitu sumber vitamin A dan K, mangan, folat, magnesium, serat, kalsium dan protein serta rendah kalori. Berbagai kandungan nutrisi  tersebut menjadikan bayam menjadi salah satu makanan bernutrisi lengkap. Bayam juga berguna untuk mencegah kanker, memberi nutrisi pada jantung, meningkatkan memori otak, menjaga kesehatan mata,menyehatkan pencernaan, menutrisi tulang dan sendi serta menjaga daya tahan tubuh.
Buah jeruk memiliki vitamin C yang sangat baik untuk tubuh kita. Vitamin ini berfungsi untuk menjaga daya tahan tubuh kita. Sel;ain itu, buah ini mengandung D-limonene yang berguna mencegah kanker. Darah tinggi, radang sendi, perkembangan otak serta melindungi tubuh dari radikal bebas. Begitu pula dengan Pisang dan Stroberi. Pisang merupakan sumber energi yang sangat baik untuk tubuh. Stroberi juga mampu menjaga suasana hati,  serta mempertajam daya ingat.
Melalui sosialisasi ini, kelompok berharap mahasiswa dapat meningkatkan minat dalam mengkonsumsi sayur-sayuran demi pola hidup sehat dan menghindari timbulnya penyakit. Adapun teknik sosialisasi ini adalah dengan mempresentasikan konsep pembuatannya serta proses pembuatan nugget dan smoothies dalam bentuk video yang dibuat oleh kelompok dan diputar didepan kelas.
Prosedur Pembuatan
Nugget Sayur
Bahan:
300gr daging ayam giling
30gr tepung roti halus
1/2 sdt garam
1/4 sdt merica bubuk
2 siung bawang putih, parut
2 butir telur, kocok lepas
25 g daun bayam, seduh air panas, cincang halus
50 g wortel, parut
50 g keju parut
Bahan pencelup:
2 putih telur
Bahan pelapis:
100 g tepung roti kasar
Minyak untuk menggoreng

Cara membuat:
Campur daging ayam giling, tepung roti halus, garam, merica bubuk, bawang putih parut, dan telur. Aduk hingga tercampur rata.
Tambahkan bayam, wortel, dan keju parut. Aduk rata.
Tuang dalam loyang 20x20x4 cm yang dioles minyak dan dialas plastik.
Kukus selama 30 menit hingga matang, angkat, dinginkan.
Keluarkan dari loyang, potong-potong sesuai selera.
Celup ke dalam putih telur, gulingkan di tepung roti kasar hingga semua permukaan terselimuti.
Panaskan minyak, goreng nugget bayam wortel dengan api sedang hingga matang dan berwaran kuning keemasan.
Angkat, tiriskan, sajikan bersama saus tomat dan saus sambal.
Spinach Orange Smoothie
Bahan:
1 ikat bayam, diiris
34 gelas air
34 gelas jus jeruk
2 buah stroberi
2 buah pisang
Cara membuat:
Masukkan 1 ikat bayam yang telah diiris, air dan jus jeruk, lalu blender.
Setelah halus, masukkan jeruk, stroberi dan pisang yang telah dikupas. Blender kembali.


Tuang ke dalam gelas dan nikmati.