(Riza Indri Sri Metami Barus)
Kemegahanmu bukan jaminan mu.
Indahmu bukan kepastian mu.
Kemewahanmu bukanlah segalanya.
Kau
memang penting, kau tempatku berteduh.
Kau tempatku berlindung, dari badai dan
panasnya terik matahari
Di bagian darimu tempatku terlelap.
Tempat favoritku tempat aku berkeluh kesah, tempat
aku menjadi diriku sendiri
Di bagian darimu pula tempatku berkumpul dengan orang-orang yang ada
didalamnya, dimana waktu itu menjadi waktu yang ku tunggu.
Di sisi setiap sudut mu
itu adalah kenangan bagi ku yang Menyelimuti
jiwa, menerangi gelap
Membalut luka dan menyembuhkan duka.
Membalut luka dan menyembuhkan duka.
Tapi itu sekarang aku tidak melihat Mentari yang
masih tetap bersinar
saat Kubuka jendela kamar dan melihat
hijaunya pekarangan di halaman belakangku kini.. Tak lagi kudengar, kicauan
burung gereja itu.
Langit yang dulu biru dan awan putih yang
menyelimuti saat aku duduk di depan rumah yang sangat ku rindu, kini hanya
memoriant semata.
Wahai rumahku yang dulu aku rindu taukah
engkau ada bisikan hati ingin bertemu namun waktu yang tak setuju.
Sekarang aku berjauhan dengan mu, jauh di
negeri sebarang.
Walaupun engkau tak semegah tempat ini.
Engkau tak semewah tempat ini, dan engkau tak
sebesar tempat ini tapi dibalik hati ini terucap kata AKU RINDU.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar